Stres

Stres di kantor.jpg

Stres yaitu suatu kondisi anda yang dinamis kala seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber kekuatan yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang akibatnya dipandang tidak pasti dan penting.[1] Stress yaitu beban rohani yang melebihi kekuatan maksimum rohani itu sendiri, sehingga tingkah laku belum cukup terkontrol dengan cara sehat. (ref:edy64).

Stres tidak selalu buruk, walaupun banyakan dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika dijadikan peluang kala menawarkan potensi hasil.[2] Menjadi contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet menjadi tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka. [2].

Stres dapat positif dan dapat negatif.[2] Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di anggota yang terkait kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan.[3] Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap awal, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang bertambah sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.[3]

Sumber-sumber potensi stres

Faktor anggota yang terkait

Selain memengaruhi desain bangun sebuah organisasi, ketidakpastian anggota yang terkait juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi.[2] Perubahan dalam siklus bidang usaha menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam karenanya seseorang mulai khawatir ekonomi hendak memburuk.[2]

Faktor organisasi

Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. [4] Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berkelebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak merasa suka yaitu beberapa di selanya.[2] Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini dijadikan tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.[4]


Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja (Stressor) Karyawan

Stres kerja yang dialami seseorang dipengaruhi oleh faktor penyebab stres baik yang berasal dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan. Faktor penyebab stres kerja yang dibahas dalam penelitian ini hanya faktor organisasional, yakni faktor yang berasal dari dalam pekerjaan yang mencakup tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, bangun organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi.

Tuntutan tugas yaitu faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang.[4] Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan bangun letak fisik pekerjaan.[4] Menjadi contoh, bekerja di ruangan yang melampaui batas sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat memperkembangkan kecemasan dan stres.[5] Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional dapat dijadikan sumber stres.[5]

Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan untuk seseorang menjadi fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi.[4] Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk dituntaskan atau dipenuhi.[4]

Tuntutan antarpribadi yaitu tekanan yang dibuat oleh karyawan.[4] Tidak beradanya dukungan dari kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di sela para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.[4]

Faktor pribadi

Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan watak yang melekat dalam diri seseorang.[2]

Survei nasional dengan cara konsisten menunjuk bahwa penduduk sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. bermacam kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak yaitu beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.[6]

Masalah ekonomi karena pola hidup yang bertambah mulia pasak daripada tiang yaitu kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.[2] Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda menunjuk bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan beberapa mulia yaitu varians dari bermacam gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan akhir.[7] Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa beberapa penduduk memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia dengan cara umum.[7] Bila kesimpulan ini sepatutnya, faktor individual yang dengan cara signifikan memengaruhi stres yaitu sifat landasan seseorang.[7] Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan dapat sah sebenarnya berasal dari kepribadian penduduk itu.[7]

Dampak Stres

Merokok berkaitan dengan gejala stres

Stres menampakkan diri dengan bermacam cara. Menjadi contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin menemui tekanan darah tinggi, seriawan, sah mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan menjadinya.[8] Dampak stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.[8]

Pengaruh gejala stres banyakan berupa gejala fisiologis.[8] Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, memperkembangkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu agresi jantung.[8]

Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dpat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan.[9] Ketidakpuasan yaitu efek psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stres.[9] Tetapi stres juga timbul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.[9]

Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam budaya makan, pola merokok, kebutuhan hidup alkohol, bercakap yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.[10] Berada banyak riset yang menyelidiki hubungan stres-kinerja.[10] Pola yang paling banyak didalami dalam literatur stres-kinerja yaitu hubungan U-terbalik.[10] Logika yang mendasarinya yaitu bahwa tingkat stres rendah sampai pertengahan merangsang tubuh dan memperkembangkan kekuatannya untuk bereaksi.[10] Pola U-terbalik ini menggambarkan reaksi terhadap stres dari waktu ke waktu dan terhadap perubahan dalam intensitas stres.[10]

Referensi

  1. ^ Schuler, E. (Inggris)Definition and Conceptualization of Stress in Organizations, Thousand Oaks: Sage, 2002, hal. 189.
  2. ^ a b c d e f g h Cavanaugh, M. A. "An Empirical Examination of Self-Reported Work Stress Among U.S. Managers", Journal of Applied Psychology, hal. 65-74
  3. ^ a b LePine, J. A.;LePine, M. A.;Jackson, C. (Inggris)"Challenge and Hindrance Stress: Relationships with Exhaustion, Motivation to Learn, and Lerning Performance," Journal of Applied Psychology, Oktober 2004, hal. 883-891
  4. ^ a b c d e f g h Frew, D. R. (Inggris)"Percieved Organizational Characteristics and Personality Measures tas Predictors of Stress/ Strain in the Workplace," Journal of Management, Winter 1987, hal. 633-646.
  5. ^ a b Evans, G. W. (Inggris)"Stress and Open-Office Noise," Journal of Applied Psychology, Oktober 2000, hal. 779-783.
  6. ^ Major, V. S. "Work Time, Work Interference with Family, and Psychological Distress," Journal of Applied Psychology, Juni 2002, hal. 427-436.
  7. ^ a b c d Nelson, D. L. "Chronic Work Stress and Coping: A Longitudinal Study and Suggested New Directions," Academy of Management Journal, Desember 1990, hal. 859-869.
  8. ^ a b c d Schuler. "Definition and Conceptualization of Stress," hal. 200-205.
  9. ^ a b c Steffy and Jones. "Workplace Stress and Indicators of Coronary-Disease Risk," hal. 687
  10. ^ a b c d e Sluiter, J. K. "Stressful Work, Psychological Job Strain, and Turnover," Journal of Applied Psychology, Juni 2004, hal. 442-454

Pranala Luar



Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, recruitment-info.program-reguler.co.id, dsb-nya.